M
|
asjid Raya Baiturrahman yang
terletak di Jorong Batang Lingkin, Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman,
Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat berdiri pada tahun 1960 M,
dengan lokasi tempat adalah wakaf dari almh. Sawani binti Muzdalifah binti
Abdullah orang tua dari Rosmawati dan
Almh. Souri Binti Sakinah binti Abdullah orang tua dari Nurhayati (Yati).
Masjid Raya Baiturrahman
Batang Lingkin didirikan berawal dari kesepakatan dari seluruh masyarakat yang
berdomisili dijorong Batang Lingkin baik pendatang maupun pribumi, karena di
Batang Lingkin belum ada sama sekali Masjid umum, namun yang ada pada saat itu
hanya ada beberapa Mushalla kecil yang terbuat dari kayu dan papan. Maka dari
hasil musyawarah tersebut maka almh. Sawani binti Muzdalifah binti Abdullah
orang tua dari Rosmawati dan Almh. Souri
Binti Sakinah binti Abdullah orang tua dari Nurhayati sepakat dan bersedia
untuk mewakafkan tanah peninggalan kedua orang tua mereka kepada masyarakat
Jorong Batang Lingkin untuk lokasi pembangunan Masjid Raya Baiturrahman. Pewakafan
tanah lokasi Masjid Raya Baiturrahman tersebut disalurkan melalui salah satu ninik
mamak yang ada di Jorong Batang Lingkin yaitu Dt. Nani St. Pangaduan, dan atas
nama St. Pangaduan menyerahkan tanah wakaf dari Souri dan sawani tersebut kepada
Masyarakat Batang Lingkin yang diwakili oleh beberapa tokoh masyarakat
diantaranya
a)
Jamaluddin
b)
Saleh
c)
Abdul Mutholib
d)
Dt. Manjah
e)
Wali Tembok.
Beberapa tokoh masyarakat
yang tersebut diatas sekaligus menjadi panitia pendiri Masjid Raya Baiturrahman
yang pertama pada tahun 1960 M
.
B.
Perkembangan Masjid Raya
Baiturrahman Dari Masa Kemasa
S
|
etelah Masyarakat Jorong
Batang Lingkin mendapatkan tanah wakaf untuk lokasi Masjid Raya Baiturrahman
Batang Lingkin pada tahun 1960 M maka oleh tokoh-tokoh masyarakat mengajak
warga yang berdomisili di Batang Lingkin untuk bergotong royong membangun
Masjid Raya Baiturrahman Batang Lingkin yang bangunannya dibuat dari batu dan kapur dengan ukuran 11 X
11, dan batu tersebut masyarakat ambil bersama-sama dari sungai yang ada di
Batang Lingkin.
Setelah selasainya
pembangunan Masjid Raya Baiturrahman dengan ukuran 11 X 11 maka masyarakat
Batang Lingkin sepakat mangangkat Panitia Kepengurusan Masjid Raya Baiturrahman
untuk periode 1960-1967 adalah sebagai berikut:
Ketua : Jamaluddin
Sekretaris : Basar Surdi
Bendahara : Dt. Manjah
Pada tahun 1967 karena masa
jabatan kepengurusan telah berakhir maka masyarakat kembali mengadakan
perombakan kepengurusan Masjid Raya Baiturrahman untuk periode 1967-1972 dan
hasilnya adalah sebagai berikut:
Ketua : Bakaruddin, Nst
Sekretaris : Basar Surdi
Bendahara : Awaluddin
Pada periode kepengurusan ini
pada tahun 1971 terjadi gempa yang sangat dahsyat di Sumatera Barat sehingga
mengakibatkan bangunan Masjid Raya Baiturrahman yang terbuat dari batu dan
kapur tersebut hancur rata dengan tanah. Dengan adanya peristiwa tersebut maka Panitia
Masjid Raya Baiturrahman bersama tokoh-tokoh masyarakat Batang Lingkin
berinisiatif untuk menugaskan beberapa warga untuk memungut sumbangan baik
berupa uang maupun beras kepada seluruh masyarakat yang berdomisili di Jorong
Batang Lingkin. Setelah dana sumbangan tersebut terkumpul maka diadakanlah
pembangunan Masjid Raya Baiturrahman yang kedua kali yang bangunannya terbuat dari
semen dan kawat dengan ukuran masih 11 X 11.
Pada tahun 1972 masa jabatan
kepengurusan berakhir kembali maka masyarakat Batang Lingkin mengadakan
musyarah pembentukan kepengurusan yang baru untuk periode 1972-1977. Maka dari
hari hasil musyawarah tersebut terbentuklah panitia kepengurusan sebagai
berikut:
Ketua : Martunis
Sekretaris : Yunus
Benahara : Lepot Surya
Pada tahun 1977 masa jabatan kepengurusan
berakhir kembali maka masyarakat mengadakan musyarah pembentukan kepengurusan
yang baru untuk periode 1977-1982. Maka dari hari hasil musyawarah tersebut
terbentuklah panitia kepengurusan tunggal yaitu:
Ketua : Mentari Liar
Pada tahun 1978 masa jabatan
kepengurusan belum berakhir maka masyarakat mengusulkan pembentukan kepengurusan
yang baru untuk periode 1978-1983. Maka dari hari hasil musyawarah tersebut terbentuklah
panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Ahmad Rasmi, S.Pd
Sekretaris : Asmunap
Bendahara : Syafril
Pada tahun 1983 masa jabatan
kepengurusan berakhir kembali maka masyarakat mengadakan musyarah pembentukan
kepengurusan yang baru untuk periode 1983-1988. Maka dari hari hasil musyawarah
tersebut terbentuklah panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Khairuddin
Sekretaris : Asmunap
Bendahara : Awaluddin
Pada tahun 1988 masa jabatan
kepengurusan berakhir kembali maka masyarakat mengadakan musyarah pembentukan
kepengurusan yang baru untuk periode 1988-1993. Maka dari hari hasil musyawarah
tersebut terbentuklah panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Arsilan, S.Pd
Sekretaris : Edi Zuarmen
Bendahara : Syafril
Pada periode kepengurusan ini
masyarakat sepakat untuk mengadakan renovasi Masjid Raya Baiturrahman dengan
menambah ukuran bangunannya menjadi 16 X 16.
Pada tahun 1988 masa jabatan kepengurusan berakhir kembali
maka masyarakat mengadakan musyarah pembentukan kepengurusan yang baru untuk
periode 1993-1998. Maka dari hari hasil musyawarah tersebut terbentuklah
panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Khaidir
Sekretaris : Indra Zumeri, S.Ag
Bendahara : Anto
Pada tahun 1998 masa jabatan
kepengurusan berakhir kembali maka masyarakat mengadakan musyarah pembentukan
kepengurusan yang baru untuk periode 1998-2003. Maka dari hari hasil musyawarah
tersebut terbentuklah panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Khaidir
Sekretaris :
Sudirman
Bendahara :
Awaluddin
Pada periode kepengurusan ini
masih melanjutkan pembangunan Masjid Raya Baiturrahman
Pada tahun 2003 masa jabatan
kepengurusan berakhir kembali maka masyarakat mengadakan musyarah pembentukan
kepengurusan yang baru untuk periode 2003-2008. Maka dari hari hasil musyawarah
tersebut terbentuklah panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Jasman
Sekretaris :
Mendek
Bendahara :
Anto
Pada tahun 2008 masa jabatan
kepengurusan berakhir kembali maka masyarakat mengadakan musyarah pembentukan
kepengurusan yang baru untuk periode 2008-2012. Maka dari hari hasil musyawarah
tersebut terbentuklah panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Jasman
Wakil Ketua :
Amsar
Sekretaris :
Jaya
Bendahara :
Mendek
Program-program yang
terlaksana pada periode ini antara lain:
Ø Pembangunan tempat berwudhu’
Ø Pembangunan Loteng
Pada tahun 2011 ketua Masjid
Raya Baiturrahman diangkat menjadi kepala Jorong Batang Lingkin maka masyarakat
mengadakan musyarah pembentukan kepengurusan yang baru untuk periode 2011-2014.
Maka dari hari hasil musyawarah tersebut terbentuklah panitia kepengurusan
sebagai berikut:
Ketua : Amsar
Sekretaris :
Jaya
Bendahara :
Ujang
Pada masa kengerusan ini program-program
yang terlaksana antara lain
Ø Melanjutkan pemasangan loteng Masjid Raya Baiturrahman.
Ø Membuat labu-labu Masjid Raya Baiturrahman.
Ø Membuat kaki Masjid Raya Baiturrahman.
Pada tahun 2014 masa jabatan
kepengurusan berakhir maka masyarakat mengadakan musyarah pembentukan kepengurusan
yang baru untuk periode 2014-2016. Maka dari hari hasil musyawarah tersebut terbentuklah
panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : Kasman
Sekretaris :
Amsar
Bendahara :
Jalil
Namun dikarenakan ada
beberapa kendala maka kepengurusan periode ini tidak sampai habis, namun hanya
lebih kurang enam bulan maka masih pada tahun 2014 panitia kepengurusan
tersebut dibubarkan dan masyarakat mengadakan musyarah pembentukan kepengurusan
yang baru untuk periode 2014-2016. Maka dari hari hasil musyawarah tersebut terbentuklah
panitia kepengurusan sebagai berikut:
Ketua : M. Rusdi, S.Pd.I
Sekretaris :
Syafrial
Bendahara :
Ramlan
Pada periode ini
program-program yang terlaksana adalah sebagai berikut:
Ø Renovasi tempat berwudu’
Ø Mendirikan organisasi Ikatan Remaja Masjid (IKREMA)
Ø Membuat kotak infak Masjid Raya Baiturrahman di beberapa kedai.
Ø Pembangunan Pagar Masjid Raya Baiturrahman
Ø Mengaktifkan TPA Masjid Raya Baiturrahman
Ø Mengaktifkan Ceramah sepanjang Bulan Ramadhan
Ø Mengaktifkan qurban patungan pada hari raya idul adha.
Pada tahun 2016 ada perombakan Lagi kepengurusan dan Hasil Pemilihan dari musyawarah tersebut adalah sebagai berikut:
Ketua. : Muhammad Rusdi, S.Pd.I
Sekretaris : Syafrial Chaniago
Bendahara: Hamdi
Struktur Kepengurusan ini masih berlanjut sampai saat ini 2024
Program-program yang terealisasi pada periode ini antara lain:
- Mengaktifkan Wirid Mingguan
- Pembangunan Parkir Motor
-Pengecoran Pekarangan Masjid
-Meninggikan Bangunan Masjid
- Pembelian Tanah Halaman Masjid
-Dll
ijin copas sejarhanya gan buat tugas ips
BalasHapuslengkap banget info tentang masjid Baiturrahman nya, nice share :)
BalasHapus